Langsung ke konten utama

Struktur dan fungsi sistem eksresi (kulit)

KULIT

Kulit  merupakan organ tubuh yang berupa lapisan atau jaringan paling luar yang membungkus 
dan melindungi tubuh serta bersifat elastis.ulit merupakan organ terbesar manusia. Kulit juga 
sangat kompleks, elastisdan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, umur, jenis kelamin, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Rata-rata tebal kulit 1-2cm. Paling tebal  terdapat di telapak tangan dan kaki sekitar 6mm dan paling tipis terdapat pada kulit kelamin sekitar 0,5mm.Sekitar 2 hingga 3 juta sel kulit dilepas setiap hari. Pergantian ini diperlukan karena kulit merupakan organ yang sangat sensitif terhadap cedera, suhu, infeksi dan dehidrasi. 




C. STRUKTUR DAN KOMPONEN KULIT
Struktur Kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis dan sub kutis, berikut penjelasannya :


1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit. Epidermis terdiri dari epitel gepeng (squamosa) berlapis dengan beberapa lapisan yang terlihat jelas tampak yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis lagi zona germinalis dengan sel utama disebut keratinosit. Keratinosit menghasilkan keratin dan sitokin sebagai respon terhadap luka. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah maupun pembuluh limfe.

Epidermis terdiri dari beberapa lapisan berikut (dari dalam ke luar) :
a. Lapisan Basal (Stratum Basale)
Lapisan basal merupakan lapisan epidermis paling dalam dan berbatas dengan dermis. Dalam lapisan basal terdapat melanosit yang merupakan sel dendritik yang membentuk melanin. Melanin berfungsi melindungi kulit terhadap sinar matahari.

b. Lapisan Malpighi (Stratum spinosum)
Lapisan Malpighi atau disebut juga prickle cell layer (lapisan akanta) merupakan lapisan epidermis yang paling kuat dan tebal. Terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk polygonal yang besarnya berbeda-beda akibat adanya mitosis serta sel ini makin dekay ke permukaan, makin gepeng bentuknya. Pada lapisan ini banyak mengandung glikogen.

c. Lapisan Granular (Stratum granulosum)
Lapisan ini terdiri dari 2 atau 3 lapis sel gepeng, berisi butir-butir (granul) keratohialin yang basofilik, lapisan ini tampak jelas di telapak tangan dan kaki. Keratinosit pada lapisan granular mengandung butiran intraseluler keratohyalin. Sitoplasma juga mengandung granular lamellar (Odland Bodies). Sel-sel melepas komponen lipid mereka ke dalam ruang interseluler yang memainkan peran penting dalam fungsi pelindung dan kohesi interseluler dalam stratum korneum.

d. Lapisan Lusidum (Stratum lusidum)
Lapisan lusidum terletak tepat di bawah lapisan korneum. Terdiri dari sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.

e. Lapisan Tanduk (Stratum korneum)
Lapisan tanduk merupakan lapisan terluar yang terdiri dari beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin. Pada permukaan lapisan ini sel-sel mati terus menerus mengelupas tanpa terlihat.

2. Dermis
Lapisan ini tepat berada di bawah epidermis. Lapisan dermis jauh lebih tebal dari lapisan epidermis. Terdiri dari lapisan elastic dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Pada permukaan dermis tersusun papil-papil kecil yang berisi ranting-ranting pembuluh darah kapiler. Ujung akhir saraf sensoris yaitu ujung peraba, terletak di dalam dermis.  

Dermis tersusun dari jaringan ikat yang mengandung sel, substansi dasar dan serat. Substansi dasar terdiri dari polisakarida dan protein yang berinteraksi untuk menghasilkan makromolekul proteoglikan dan elastin. Sifat-sifat kolagen mengubah baik secara kualitatif dan kuantitatif terhadap penuaan. Serat elastin juga hadir dalam dermis dan memberikan tingkat elastisitas pada kulit.
Secara garis besar dibagi dua bagian yaitu :
  • Stratum papilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis dan berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
  • Stratum retikulare, yaitu bagian dibawah pars papilare yang menonjol kea rah subkutan. Bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang seperti serabut kolagen, elastin dan retikulin. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
3. Subkutis
Lapisan ini merupakan lanjutan dari lapisan dermis, diamana tidak memiliki garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis. Terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar dengan inti yang terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darah dan limfe, kantung rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap trauma atau benturan-benturan fisik dan tempat penumpukan energi. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat jika makan berlebihan.jika tubuh memerlukan energy ekstra maka lapisan ini memberikan energy dengan cara memecah simpanan lemaknya.

Kulit juga memiliki komponen tambahan (Derivat Kulit) seperti :
1. Rambut
Rambut tumbuh dari folikel rambut yang merupakan lekukan jeluk di dalam epidermis. Folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal rambut tumbuh. Dalam keadaan sehat, setiap rambut yang rontok maka akan tumbuh rambut lain di papil yang sama. Akar rambut berada di dalam folikel. Pada ujung paling dalam, rambut sedikit lebih tebal dan ujungnya bulat. Bagian pangkal yang bulat ini menjepit sebuah papil pembuluh darah dan pertumbuhan rambut berasal dari sel lunak yang terdapat di daerah ini. Bagian yang keluar dari permukaan ialah batang rambut. Warna rambut dipengaruhi oleh jumlah pigmen di dalam epidermis. Berhubungan dengan folikel rambut terdapat otot polos kecil yaitu erector pilorium atau “penegak rambut”, terdapat juga kelenjar sebaseus yang mengeluarkan secret yang disebut sebum. Sebum ini memelihara kulit agar empuk dan halus serta rambut mengkilat. 

Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat pada bayi. Dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medulla dan terdapat pada orang dewasa. Pada org dewasa selain rambut dikepala, juga terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut pubis, kumis dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi hormone androgen. Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.


2. Kuku
Kuku adalah kulit yang telah berubah. Kuku tertanam di dalam palung kuku. Dermisnya memuat gaeis-garis lekukan dan bukanpapil-papil seperti kulit. Palung kuku mengandung saraf yang berlimpah dan mengandung banyak pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis di daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan, merupakan awal kuku tumbuh. Badan kuku adalah bagain yang tak ditutupi dan terikat kuat dengan bagian dalam palung kuku. Ujung kuku bebas dan sisi-sisnya dibatasi oleh lipatan kulit.

3. Kelenjar Sebasea (Minyak)
Kelenjar ini merupakan kelenjar kantong dalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Kelenjar ini paling banyak terdapat diatas kepala dan muka, sekitar hidung mulut dan telinga, tetapi sama sekali tidak ada dalam kulit telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi sel epitel. Perubahan dalam sel ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum.

4. Kelenjar Sudorivera (Keringat)
Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan kira-kira setengah lier per hari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin dan lebih pada iklim panas.

Kelenjar keringat terletak di lapisan dermis. Ada dua macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret yang encer, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental.

Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kehamilan. Salauran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kuit. Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki, dahi, dan aksila. Sekresi bergantung pada beberapa factor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, factor panas dan emosional.
Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergic, terdapat di aksila, areola mame, pubis, labia minora dan saluran telinga luar. Fungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi pada masa pubertas mulai besar dan mengeluarkan secret.
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa, biasanya pH sekitar 4-6,8.

Pengertian Kulit, Struktur Kulit, Fungsi Kulit



B. FUNGSI KULIT:

  • Kulit Sebagai Organ Pengatur Panas
 Suhu tubuh seseorang cenderung tetap dan akan berubah sedikit meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.
  • Kulit Sebagai Indera Peraba
Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan, beberapa sensitive terhadap dingin, panas, maupun sakit.


  •  Kulit Sebagai  Tempat Penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak utama dalam tubuh

  • Kulit Sebagai Pelindung
Kulit relative tak tembus air, dalam artian bahwa ia menghindarkan menghilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air. 

  • Kulit Sebagai Alat Ekskresi
Kulit relative tak tembus air, dalam artian bahwa ia menghindarkan menghilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan, misalnya bila tubuh terendam air.

  • Kulit Sebagai Pembentukan Pigmen

el pembentuk pigmen (melanosit) terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan warna kulit ras maupun individu.


sumber:http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Struktur-Fungsi-Bagian-dan-Lapisan-Kulit-adalah.html





sumber:https://www.youtube.com/watch?v=H-H4yDeDLNQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengukur kedalaman air laut (sonar)

Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging) merupakan suatu peralatan atau piranti yang digunakan dalam komunikasi di bawah laut, sonar sendiri bekerja untuk mencari atau mendeteksi suatu benda yang ada di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi. Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalaman laut, mencari lokasi dalam laut, mendeteksi kapal selam dan ranjau, menangkap ikan serta berbagai kegiatan komunikasi di bawah laut. Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemancar, transducer, penerima/receiver, dan layar monitor. sumber:https://agungborn91.wordpress.com sumber:https://www.youtube.com

sifat-sifat gelombang bunyi (resonasi)

Berikut ini adalah vidio penjelasan tentang resonasi bunyi: Resonansi  adalah ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain digetarkan di dekatnya. Resonansi terjadi apabila frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut bergetar. Bila sebuah garputala digetarkan di atas tabung berisi kolom udara, udara pada tabung akan beresonansi apabila panjang kolom udara dalam tabung merupakan bilangan ganjil kali panjang gelombang. Secara matematis di­ tuliskan: rumus: l = panjang kolom udara di atas permukaan air dalam tabung (m) n = resonansi ke-n (n = 1, 2, 3, …) λ = panjang gelombang (m)  ;  λ =  V  (cepat rambat suara di udara) x  F (frekwensi) sumber:http://www.softilmu.com sumber:https://www.youtube.com

Gerak Pada Hewan 3.(Gerak Hewan Di Udara)

Gerak Hewan di Udara Gerak hewan di udara  hanya dapat dilakukan oleh hampir segala jenis burung. Beberapa jenis hewan misalnya burung, dapat terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat yaitu menggunakan sayap. Burung tebang dengan cara mengepakkan sayap. Burung mengepakkan sayapnya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Prinsip cara terbang burung tersebut diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil. Sayap burung memiliki susunan kerangka ringan, tulang dada kuat dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehinggan burung akan terangkat ke atas. Lihat gambar disamping itu adalah alat alat pern