Langsung ke konten utama

Kelainan pada sistem gerak pada manusia

1.       Kelainan pada sistem rangka
Kelainan atau penyakit pada sistem rangka dapat di sebabkan adanya gangguan pada tulangpersendian, susunan ruas-ruas tulang belakang dan fisiologisnya.
a.      Gangguan pada tulang
Sebagian besar gangguan pada tulang adalah berupa retak atau patah tulang  (fraktura). Berikut ini beberapa macam gangguan pada tulang karena fraktura:
Ø  Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupkakan patah tulang yang tidak menyebabkan rusaknya jaringan sekelilingnya (otot dan kulit).
Ø  Fraktura kompleks
Fraktura kompleks atau fraktura majemuk merupakan patah tulang yang mampu merobek otot atau kulit. Pada fraktura kompleks, ujung patahan tulang dapat menembus kulit dan muncul ke permukaan luar. Oleh karena itu, fraktura kompleks sering di sebut juga fraktura terbuka
Ø  Fraktura sebagian
Fraktura sebagian atau greenstick merupakan patah tulang yang tidak terlalu serius, hanya berupa retak pada tulang.
Ø  Fraktura berganda
Fraktura berganda atau comminuted merupakan patah tulang pada beberapa tempat yang terjadi pada satu tulang.
b.      Gangguan pada persendian
Gangguan pada persendian dapat menyebabkan tulang tidak dapat bergerak secara optimal dan sering kali menimbulkan rasa nyeri. Berikut ini beberapa gangguan yang terjadi pada persendian:
Ø  Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan persendian yang menyebabkan sendi bergeser dari kedudukan semula. Dislokasi terjadi karena ligamen atau jaringan penggantung rusak/sobek.
Ø  Keseleo
Keseleo atau terkilir merupakan gangguan persendian yang terjadi akibat gerakan mendadak yang tidak biasa di lakukan. Gerakan ini dapat menyebabkan ligament tertarik, tetapi tidak menyebabkan bergesernya posisi persendian. Rasa sakit cukup hebat yang di sertai pembengkakan terjadi pada daerah yang terkilir.
Ø  Ankilosis
Ankilosis merupakan gangguan persendian yang mengakibatkan tulang tidak dapat di gerakkan lagi.
Ø  Arthritis
Arthritis merupakan gangguan persendian berupa peradangan pada beberapa sendi yang di sertai rasa nyeri dan sakit. Berikiut ini beberapa gangguan persendian yang termasuk arthritis :
-osteoartritis
Osteoarthritis merupakan tipe arthritis yang disebabkan oleh penipisan kartilago sehingga gerakan sendi menjadi terganggu.
-goutartritis
Goutartritis merupakan tipe arthritis yang di sebabkan opleh kegagalan metabolisme asam uratsehingga terjadi penimbunan asam urat di dalam sendi. Kebanyakan terjadi pada persendian jari-jari (biasa ditandai dengan ruas-ruas jari yang membesar).
-rematoid
Rematoid merupakan tipe arthritis lainnya yang terjadi pada jaringan penghubung sendi (tulang rawan). Gangguan tersebut dapat berupa peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan sehingga sendi sulit untuk di gerakkan.
c.       Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang
Gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang dapat terjadi karena adanya perubahan posisi  dari ruas-ruas tulang belakang. Hal ini dapat di sebabkan  oleh kebiasaan posisi duduk yang salah atau bawaan sejak lahir. Berikut ini beberapa contoh yang termasuk gangguan pada susunan ruas-ruas tulang belakang :
Ø  Lordosis
Lordoss merupakan gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang belakang terlalu bengkok kea rah depan sehingga posisi kepala tampak seperti tertarik ke belakang.
Ø  Kifosis
Kifosis merupakan gangguan ang mengakibatkan ruas-ruas tulang bnelakang terlalu bengkok ke arah belakang sehingga badan penderita menjadi begkok.
Ø  Skoliosis
Skoliosis merupakan gangguan yang mengakibatkan ruas-ruas tulang belakang melengkung ke kanan atau ke kiri.
Ø  Sublikasi
Sublikasi merupakan gangguan yang terjadi pada ruas-ruas tulang belakang di daerah leher akibat posisi kepala mengalami perubahan sehingga kepala tertarik ke arah kiri atau kanan. Sublikasi dapat terjadi karena kecelakaan atau gerakan yag melebihi batas.
d.      Gangguan fisiologis
Gangguan fisiologis dapat terjadi antara lain akibat tulang mengalami kekurangan nutrisi, baik berupa vitamin ataupun mineral. Selain itu, gangguan ini dapat pula terjadi karena adanya gangguan sistem hormon. Berikut ini beberapa bentuk gangguan fisiologis pada sistem rangka.
Ø  Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon (misalnya tesrosteron pada laki-laki dan progesteron pada perempuan). Akibatnya, tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Ø  Mikrosepalus
Mikrosepalus merupakan gangguan pertumbuhan tulang-tulang tengorak karena kekurangan zat kapur pada saat bayi. Akibatnya, kepala menjadi kecil sehingga akhirnya akan berpengaruh juga pada keseimbangan mental.
Ø  Rakitis
Rakitis merupakan penyakit tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D. kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan sel-sel tulang sedikit memperoleh zat kapur sehingga tulang-tulang cenderung lunak. Penderita rakitis sering kali memlikik kaki berbentuk huruf O atau X.
Ø  Kelainan akibat penyakit lain
Gangguan tulang dapat juga terjadi akibat pengaruh penyakit lain, misalnya penyakittuberculosis tulang dan tumor ganas. Kedua macam penyakit tersebut dapat menyebabkan tulang menjadi busuk atau rusak.
2.       Kelainan pada system otot
Otot merupakan komponen utama dalam sistem gerak. Sebagian besar gerak berasal dari aksi otot. Dengan demikian, adanya kelainan atau penyakit pada sistem otot akan berakibat pada mekanisme gerak.berikut ini beberapa macam kelainan pada otot:
a.      Atrofi
Atrofi merupakan penurunan fungsi otot dalam berkontraksi sehingga ukuran otot menjadi menyusut (kecil). Atrofi dapat di sebabkan oleh penyakit poliomyelitis. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf yang mengkoordinir kerja otot. Gangguan atrofi dapat di perkecil antara lain dengan terapi kejutan listrik dan teknik pijatan.
b.      Hipertropi
Hipertropi merupakan kebalikan dari atrofi, hipertrofi menyebabkan otot berkembang menjadi lebih besar dan kuat di bandingkan dengan sebelumnya. Hipertrofi di sebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan. Misalnya, akibat latihan olahraga dan bekerja berat.
c.       Hernia abdominal
Hernia abdominal merupakan gangguan otot yang di sebabkan oleh sobeknya dinding otot perut. Akibatnya sebagian usus bergerak ke arah rongga perut dan masuk ke dalam bekas sobekan tersebut.
d.      Kram
Kram atau kejang otot merupakan suatu keadaan yang menyebabkan otot tidak mampu lagi berkontraksidan dapat menimbulkan rasa sakit bila di paksa berkontraksi. Kram tejadi akibat kontraksi yang berlangsung secara terus menerus.
e.       Distrofi
Distrifi merupakan penyakit otot yang bersifat kronis dan di perkirakan termasuk semacam penyakit bawaan.
f.        Tetanus
Tetanus merupakan penyakit kejang pada otot yang di sebabkan  oleh infeksi bakteri (Clostridium Tetani) yang masuk ke dalam luka.
g.      Kaku leher
Kaku leher atau stiff merupakan peradangan pada otot trapesius leher yang berakibat leher menjadi sakit dan terasa kaku jika di gerakkan. Penyebabnya karena hentakkan kesalahan gerak.
h.      Miastenia gravis
Miastenia gravis merupakan penyakit yang menyebabkan otot melemah dan cenderung lumpuh. Penyakit ini bisa menyerang otot-otot di sekitar kelopak mata, muka, leher, dan anggota gerak.



sumber:http://syakir-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/02/kelainan-pada-sistem-gerak-manusia.html




Komentar

Postingan populer dari blog ini

mengukur kedalaman air laut (sonar)

Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging) merupakan suatu peralatan atau piranti yang digunakan dalam komunikasi di bawah laut, sonar sendiri bekerja untuk mencari atau mendeteksi suatu benda yang ada di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi. Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalaman laut, mencari lokasi dalam laut, mendeteksi kapal selam dan ranjau, menangkap ikan serta berbagai kegiatan komunikasi di bawah laut. Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemancar, transducer, penerima/receiver, dan layar monitor. sumber:https://agungborn91.wordpress.com sumber:https://www.youtube.com

sifat-sifat gelombang bunyi (resonasi)

Berikut ini adalah vidio penjelasan tentang resonasi bunyi: Resonansi  adalah ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain digetarkan di dekatnya. Resonansi terjadi apabila frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut bergetar. Bila sebuah garputala digetarkan di atas tabung berisi kolom udara, udara pada tabung akan beresonansi apabila panjang kolom udara dalam tabung merupakan bilangan ganjil kali panjang gelombang. Secara matematis di­ tuliskan: rumus: l = panjang kolom udara di atas permukaan air dalam tabung (m) n = resonansi ke-n (n = 1, 2, 3, …) λ = panjang gelombang (m)  ;  λ =  V  (cepat rambat suara di udara) x  F (frekwensi) sumber:http://www.softilmu.com sumber:https://www.youtube.com

Gerak Pada Hewan 3.(Gerak Hewan Di Udara)

Gerak Hewan di Udara Gerak hewan di udara  hanya dapat dilakukan oleh hampir segala jenis burung. Beberapa jenis hewan misalnya burung, dapat terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat yaitu menggunakan sayap. Burung tebang dengan cara mengepakkan sayap. Burung mengepakkan sayapnya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Prinsip cara terbang burung tersebut diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoil. Sayap burung memiliki susunan kerangka ringan, tulang dada kuat dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehinggan burung akan terangkat ke atas. Lihat gambar disamping itu adalah alat alat pern